Kupu-kupu tidak tahu warna sayap mereka, tapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka.
Seperti juga dirimu, tidak tahu betapa indahnya dirimu, tapi Allah tahu betapa istimewanya dirimu di mataNya..
Ketika engkau tunduk dalam syari'atNya, Ridha atas takdirNya, Tersenyum dalam musibah, Tegar dalam ujian, Teguh dalam pendirian, Subhanallah...
Semoga engkau termasuk orang-orang yang terpilih menjadi hamba terindah di mataNya,, (^^)

Kamis, 15 Desember 2011

H U J A N

Kawan,,, dengarkan aku bercerita tentang hujan.
Aku menyukai hujan,aku menikmati setiap tetesan hujan yang menyentuh kulit wajahku, dingin,, sejuk,, lembut,, damai.Aku menyukai hujan, menatap setiap tetesan yang turun dari langit jatuh ke bumi, sempat bertanya hujan itu berupa aliran atau butiran??Aku menyukai hujan,karena di dalam hujan aku dapat menangis, menyembunyikan air mataku dalam tetesannya. Hingga mereka sulit membedakan antara air mata atau air hujan di wajahku.Aku menyukai hujan, melihat perjuangannya dengan langkah pasti, perlahan memecah batu.Aku menyukai hujan, dengan semua alasanku. Aku banyak belajar dari setiap tetesan hujan.Dan kau,,, bagaimana??? ^^

Saat aku tulis ini, saat hujan gemerintik.
Seakan tahu tentang perasaan ini, langit menafsirkan dengan hujan. Entah apa.
Tapi yang kutahu, aku suka hujan. Dan aku tahu, kamu pun pernah suka hujan. Entah sekarang.
Pernah menangis saat hujan.Aku lupa mengapa.
Mungkin karena takut suara petir. Atau karena kamu membuat hatiku melintir.
Pernah tertawa saat hujan.Aku lupa mengapa.
Mungkin karena senang sumur tak lagi kering. Atau karena kamu menggodaku hingga terpelanting.
Ah, aku tak benar-benar ingat.
Lalu,bagaimana denganmu?
Masih ingatkah kamu tentang hujan?

Aku tak mengharapkan apapun dari rintikan hujan ini.
Hanya ingin membiarkan sapuannya menerpa.
Mereka bilang hujan menyembunyikan airmata, merekalah airmata itu, bagiku.
Merembes ke dalam tanah, bertemu dengan air lainnya.
lalu pasrah menunggu hingga diantar matahari menuju awan.
Jika hujan pun bisa bertahan, mengapa aku tidak??
Air-air ini telah ditinggikan oleh matahari.
Telah pula diterbangkan ke awan.
Namun  mereka pun akan terus kembali ke bumi, bersatu dengan semua sampah yang ada di tanah.
Seharusnya aku dapat belajar sesuatu.

Aku ingin bersedih, seperti gelap mendung menggantung.
Aku ingin menangis, seperti serangan rintik hujan.
Aku ingin marah, seperti gemuruh guntur menghancur.
Aku ingin berontak, seperti angin memorak-moranda.
Aku ingin sudah dengan indah, seperti pelangi saat hujan reda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar